Teman, apa itu teman? Teman itu segalanya. Dan keluarga? Aku masih tidak begitu mengerti mana yang penting antara keluarga dan teman. Penting ?? Ya semua itu penting. Kadang kita bingung sendiri menentukan mana yang lebih penting, padahal semuanya penting. Jadi menurutmu yang penting adalah.....?? Ada teman yang banyak teman namun tidak beruntung dalam keluarga. Ada teman yang sukses berkeluarga namun tidak berteman. Bahkan ada yang tidak sukses keduanya. Tidak usah kau perdulikan mereka yamg berteman yang berkeluarga. Yang blaa blaa blaa. Urus dirimu sendiri dan pikirkan saja tentang aku dan kamu. Aku dan kamu? Kita juga berteman bukan? Juga berkeluarga? . jadi kita penting ? Ahh...sudahlah akhiri saja perbincangan bodoh ini. Aku dan kamu, aku dan aku, bahkan aku sendiri tidak tahu siapa kamu?. Siapa kamu ? iyaa siapa kamu ?! aku juga tak mengenalmu.
Malam ini, aku kembali duduk disampingmu. Melihatmu tersenyum, senyum yang tak tahu dari siapa dan untuk siapa itu. Duduk disampingmu adalah kenikmatan tersendiri bagiku.. apalagi melihatmu tersenyum.. dunia seakan surga. Hanya senyummu yang mampu begitu. Senyum itu, senyum untuk teman atau...? entahlah yang kutahu pasti, aku jatuh cinta pada senyuman itu.
“Jangan ngeliatin gitu deh, aneh tau” kata itu yangselalu muncul dari bibirmu.
Kata yang semakin membuatku yakin kamu temanku. Namun...? semakin aku pikirkan semakin aku hilang dalam jawaban yamg tak pernah pasti dan membuatku hancur di dalamnya. “apa maumu ?” Terlalu lama dalam ketidakpastian ini semakin membuatku jatuh, jatuh dalam lembah dalam yang bernama cinta.Benarkah ini cinta? Entahlah. Cinta .. apa itu cinta ?
“Kau tahu apa itu cinta ?” tanyaku malam itu padamu.
Kau terdiam lama, menatapku, tersenyum kembali, lalu pergi. Pergi dan meninggalkan aku dengan cinta cintaan ini. Seringkali aku menganggapmu jahat, tapi disisi lain aku menikmati ini semua. Semua siksaan cinta ini.. ahh cinta lagi.. cinta melulu .. lelah aku. Aku tertunduk dan terdiam. Padahal aku tahu pasti kamu itu adik kandungku, keluargaku.
Jadi ini rasanya mencintaimu adikku sayang. Ini menyiksa namun aku tetap terlena dengan ini. Siapapun kamu, kamu itu adikku, temanku, dan juga cintaku. Bolehkah kau kupanggil cintaku. Cinta cinta cinta....Cinta teman, cinta adik, cinta seorang kekasih. Entah itu menghasilkan formula cinta seperti apa. Tak ada satupun teori yang dapat mendasarinya. Namun ini kebenaran yang kurasakan. Apa yang benar dan apa yang salah dari cinta ? Yang salah adalah aku mencintai adik kandungku sendiri. Bukannya mencintai keluarga itu dibenarkan. Kenapa aku harus merasa salah. Mengapa aku menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah. Semua salah semua benar.
0 komentar:
Posting Komentar